Sekarang kita menuju ke Kabupaten Tulungagung dimana tempat saya dilahirkan dan bertempat tinggal di masa kecil, remaja sebelum masuk di Surabaya, Kenangan yang tidak bisa diharus selama hidup dari daerah ini yang dimasa dulu merupakan daerah terpencil dan mayoritas masyarakat minus dari segi perekonomian. Musim hujan yang telah tiba semakin menginggatkan saya dimana tempat daerah saya tinggal yang kalau musim hujan tiba pasti banjirpun datang. Jalan raya untuk berlalulintaspun macet, perahu gethek namanya yang menjadi sarana tranpotasi, Waktu itu saya sudah punya pemikiran daerah yang miskin, tempat banjir, lahan pekerjaan hampir kosong , apa yang harus saya lakukan untuk bisa merubah kehidupan? Pemikiran untuk urbanisasi menjadi pilihan utama, namun menginggat kondisi dari keluarga rasanya belum memungkinkan ini di sebabkan dari 6 saudara saya yang tinggal di rumah hanya 3 dan Ibu saya mengantungkan dari hasil berdagang penjual nasi pecel. Sebagai anak bungsu dari kelas 2 SD saya sudah mencoba untuk mencari uang sendiri dengan jalan sayaa ikut bekerja di sebuah pande besi yang waktu itu memberikan jasa alias service membuat benda dari besi, ini saya jalani di senggang selesai sekolah, juga saya ikut bekerja sebagai pemasok bahan makanan kuda yang bahasa kasar tukang ngarit atau pencari rumput untuk kuda. Tidak berhenti di situ saja waktu itu di lingungan saya tinggal ada hiburan pertama kali untuk masyarakat sekitar yaitu sebuah bioskop misbar, hampir tiap sore dan malam tempat tersebut sangat ramai apalagi film yang di putar dari bintang Rhoma Irama..uuh luar biasa ramai penontonnya, ada yang menawari saya untuk berdagang kacang goreng, permen, rokok, jeruk di bioskop itu dan tawaran itu langsung saya terima karena 2 keuntungan saya dapatkan , Pertama sayaa bisa menonton bioskop tanpa harus beli karcis, Kedua saya dapat untung dari hasil penjualan dagangan tersebut ini saya alami waktu kelas 4 SD. Tidak ada rasa malu, kecil hati walaupun yang membeli dagangan guru saya sekolah yang ada di pemikiran saya dapat uang. Tidak sampai di situ saja cara saya dalam mencari uang mejelang masuk SMP saya ikut bekerja sebagai kernet dan pekerja kasar dari sebuah truk pengangkut pasir dan batu yang waktu itu imbalan dari menurunkan pasir dari 1 truk 500 rupiah, dalam setengah hari saya bisa bekerja 4 kali menurunkan pasir. Dan ini sebagai pekerjaan yang telah saya alami di masa kecil di kota kelairan Tulungagung
Toko Bunga Surabaya | Toko Bunga Kayoon Surabaya Online 24 Jam. Terobosan baru kami siap melayani pemesanan karangan bunga untuk pengiriman di Seluruh Kota di Area Jawa Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar